Senin, 25 Juni 2012

Mencintai


ket gambar : ev. Jhony Wonda, S.Th
dept. Misi Sinode GIDI


shallom,
salam jumpa, senang sekali kita masih dapat bertemu, harapan dan doa kami, kiranya Tuhan Yesus terus menjaga dan melindungi kita semua dari hari kesehari untuk menuju kesempurnaan di dalam kepenuhan akan kemuliaan Elohim Adonai.
Sahabat muda, untuk kesempatan kali ini, kami akan membagikan secara ringkas dari suatu renungan Firman Tuhan yang luar biasa dibagikan oleh :
ev. Jhony Wonda, S.Th.
bahan : Injil Matius 26:57-66

untuk renungan ini kami (pengelola) beri judul "Makna Mencintai"

Kata "Mencintai" merupakan sepotong kata memiliki arti penting dan sangat besar maknanya dalam kehidupan manusia, bahkan sangat populer dalam pergaulan muda-mudi. Terkadang kita mendengar ataupun menyaksikan sendiri kalau ada anak muda yang karena "Mencintai" (sesuatu atau seseorang) akn berani memberontak dengan orang lain yang mencoba menghalangi niatnya, sekalipun itu orang tuanya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, makna "Mencintai" itu selalu nanpak didalam kehidupan dan perilaku orang tua kepada anak-anak mereka.  Semua orang tua selalu akan berusaha memberikan hal yang terbaik yang bisa diberikan kepada anak anak mereka menurut kesanggupan mereka, tetapi terlebih disini yang di tekankan adalah bagaimana PERASAAN MENCINTAI dari orang tua kepada anak mereka. Terkadang anak anak menunjukan sikap memberontak, tidak mau mendengarkan/menuruti nasehat orang tua tetapi kasih dan sayang orang tua tidak pernah akan berhenti kepada anak mereka. Jika para orang tua mampu mempraktekan tindakan "Mencintai" yang sedemikian rupa, terlebih lagi Tuhan Yesus Kristus kepada seluruh umat manusia.

Dalam bacaan kita, terdapat tiga hal penting tentang makna Mencintai yang ditunjukan oleh Tuhan Yesus kepada kita.

hal yang pertama;
Selalu bersikap tenang ketika di-adili

Tuhan Yesus Kristus menunjukan suatu teladan yang luar biasa kepada kita, ketika DIA diperhadapkan dengan Imam besar serta perkumpulan ahli ahli Taurat dan tua tua.
Dalam bacaan kita diceritakan bahwa mereka semua mencari kesaksian palsu untuk dijadikan alasan hukuman mati bagi Yesus (ayt 57-59).

Disini nyata ada suatu muasyawara/ ada suatu diskusi dengan mencari kesalahan Yesus yang dapat di pakai sebagai bukti kuat untuk menetapkan hukuman mati.
Dalam diskusi atau musyawara itu pasti Yesus mendengar semua yang dibicarakan terhadap DIA, dan tentu itu sangat tidak enak. Yesus sebagai Anak Allah yang mahatinggi, pasti dapat dengan mudah untuk meninggalkan pertemuan itu, tetapi IA tidak melakukannya, Bahkan Alkitab tidak mencatat bantahan/ pebelahan Yesus terhadap diri-Nya. Hal ini bukan karena Yesus telah diikat/ atau menjadi kaum minoritas dalam pertemuan tersebut, tetapi IA menerima diperlakukan seperti itu kerena kasih-Nya kepada seluruh manusia.


Hal kedua :
Menerima disalahkan untuk sesuatu yang benar

Lanjut dalam teks bacaan kita, (ayt 61-66), disana diceritakan tampil dua orang yang menceritakan kembali tentang pernyataan Yesus mengenai bait Allah. Kata mereka.... "orang ini (mereka menunjuk Yesus) berkata : aku dapat merubuhkan bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari..."
Kita ketahui bersama bahwa bait Allah yang dimaksudkan Yesua adalah diri-Nya sendiri, tetapi pada saat itu para imam dan imam besar serta tua tua mereka belum mengerti tentang makna Perkataan Yesus, maKa pernyataan itu bagi mereka dianggap sebagai "hujatan kepada Allah", ditambah lagi dengan pertanyaan imam besar Kayafas kepada Yesus tentang ke-ilahian-Nya, maka semakin besar kebencian mereka kepAda Yesus.

Disini kita mempelajari bahwa sesungghnya semua yang dikatakan Yesus tidak salah, tetapi karena belum dipahami makna/ pengertian perumpamaan Dan juga ke-ilahian-nya Yesus mereka semua mempersalakan Yesus, tetapi Tuhan Yesus Kristus yang maha kuasa tidak membela dirinya dengan berupaya meralat dan memberikan pemahaman yang benar kepada mereka,
dan hal itu semua dilakukan karena IA mencintai seluruh umat manusia.


hal yang ketiga
Menerima di aniaya/ Diperlakukan secara tidak adil

bagian terakhir ini adalah tindakan kekerasan yang diterima Yesus terhadap segala sesuatu yang tidak diperbuat-Nya, tetapi Karna cinta-Nya kepada seluruh manusia (termasuk mereka semua yang menghakimi-Nya) Ia rela menerima semuanya.

Makna mencintai yang ditunjukan Yesus adalah utuh dan sempurnah, tidak ada pengecualian, tidak ada diskriminasi, tidak ada perbendaan antara ras/ golongan; orang jahat/ orang baik; orang kaya/miskin, tetapi Kasih itu utuh bagi semua manusia. siapapun kita.
 
Mungkin saat ini masih ada yang bergumul untuk terbebas dari keterikatan-keterikatan pengaruh judi, alkohol, rokok, mencuri, merampok, atau apapun keterikatan yang selalu menjadi penghalang untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus, ingatlah bahwa Tuhan Yesus sangat mencintai kita semua.... datang padaNya, kasihNya selalu ada untuk kita semua.
amin.
..... sahabat pemuda Tuhan Yesus Kristus telah menunjukan makna Mencintai kepada kita, oleh sebab itu kita semua yang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus, semestinya melalui kekuatan Roh Kudus kita mampu mentransformasikan tindakan Mencintai didalam kehidupan kita....

Tuhan Yesus Memberkati
shallom.
Published with Blogger-droid v2.0.6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

https://drive.google.com/open?id=0B8cIMYKudcu4NVVnRk11XzR0NkE&authuser=0

Artikel lain