Bahan :
Bilangan 21:4-9
Bunyinya :
4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. 8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." 9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Pendahuluan
Setiap orang ketika menjalani panggilan pelayanan, entah terlibat di jemaat, Klasis, wilayah ataupun sinode atau sebagai Anak Tuhan, kita ketahui bersama bahwa tujuan kita adalah Surga.
Tanpa melihat/ ketaatan, kesetiaan terhadap Tuhan, ke Surga adalah tujuan utama. Namun sayangnya ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru slamat, secara fisik kita tidak mendapati bahwa kita sekejap ada di surga, tetapi kita masih tetap dibumi, dan ironinya kita masih tetap dalam kondisi/ keadaan pergumulan yang sama.
(“tentu keadaan yang sama, tetapi sikap dan tindakan kita yang telah diubahkan tanpa kita sadari”).
Kondisi pergumulan/ tantangan yang kita hadapi sangat berpotensi untuk menimbulkan tindakan “pemberontakan” terhadap jalan yang kita lalui, dan menurut kita itu wajar-wajar saja, tetapi bagaimana menurut Tuhan Allah yang telah menciptakan kita dan memberkati kita dengan segala yang kita miliki saat ini.
Thema yang saya ambil adalah :
“KASIH KARUNIA TUHAN MENGALAHKAN KETIDAK TAATAN”
Umat Tuhan Yesus Kristus yang terkasih, dalam bacaan yang kita baca, terdapat beberapa point untuk kita jadikan rambu2 atau pembelajaran yang memotifasih kita.
1. Tetap setia dalam Panggilan Pelayanan kita.
Ayt 4,
Menjelaskan kepada kita mengenai posisi umat Israel saat itu, yakni setelah merka berjalan mengikuti Panggilan Tuhan melalui Musa. Ayat 4 ini merekomendasikan kepada kita untuk memahami beberapa hal :
Umat Israel sudah berjalan bertahun-tahun dalam panggilan ini, yaitu menuju ke tanah perjanjian
Umat Israel banyak mengalami peristiwa peristiwa yang "kurang mengenakan" (menurut mereka) takala mereka membandingkan kehidupan mereka pada saat hidup di luar panggilan ini.
Umat Israel berjalan dalam kondisi (finansial) yang sama mulai dari keluar sampai saat ditempat ini.
Umat Israel merasa mereka berjalan dalam ketidak pastian bahwa apakah yang di katakan Musa itu benar.
ayt 5
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan kepada Musa;
Dalam ayat ini sangat luar biasa, mengapa luar biasa..?
karena Musa di suruh untuk menuliskan bahwa umat Isreal ".....berkata-kata kepada Allah baru di berikan penghubung 'dan' Musa disebutkan disini. Dengan demikian, ayat ini mengatakan kepada kita bahwa
apa yang Umat Israel katakan mengenai hamba Allah (Musa), maka itu pun berarti mereka telah mengatakan kepada Allah terlebih dahulu.
Perkataan yang disampaikan itu walaupun belum terdengar di telinga hamba Allah (Musa), itu telah didengar terlebih dulu oleh Allah Sebab itu dalam kalimat ini "Allah disebut dahulu kemudian Musa"
Perkataan mereka adalah bentuk protes ketidak puasan terhadap kondisi yang sedang mereka alami, dan ironisnya mereka meminta supaya Musa sebagai pemimpin yang membawa mereka haruslah bertanggung jawab atas segala perkara/ kesulitan ini.
Terdapat 4 point tuntutan umat Israel kepada Musa, yakni :
1. Mengapa Musa memimpin mereka keluar dari mesir;
2. Mereka mempersalahkan Musa terhadap saudara mereka yang mati di padang gurun ini..
3. Disini tidak ada roti dan air
4. Mereka muak dengan makanan hambar (tak berasa)
Analoginya :
Bapa ibu Sdr/i, jemaat Tuhan..
Dalam perjalanan kita mengikuti Tuhan, mungkin diantara kita ada yang baru satu tahun, atau lima tahun, atau sepuluh tahun, atau mungkin sudah sejak lahir kita terlahir sebagai orang kristen.
Tentu dalam perjalanan mengikuti Tuhan banyak hal yang terjadi yang seringkali membuat kita harus kecewa dan tersinggung atau sakit hati terhadap sesama atau mungkin jemaat mengeluh karena pelayanan gembala kurang efectif, atau majelis atau unsur-unsur dalam jemaat kurang bersemangat dalam pelayanan.
2. Waspada terhadap bahaya intimidasi
ayt 6
Intimidasi yakni :
tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu); gertakan; ancaman;
meng·in·ti·mi·da·si v menakut-nakuti; menggertak; meng-ancam
Tanpa Musa berkata-kata, atau tanpa Tuhan berdiskusi dengan Musa lagi, Tuhan kemudian bertindak atas nama-Nya, Ia mengirimkan ular tedung ketengah tengah mereka (umat Israel) lalu memagut mereka, Alkitab berkata bahwa banyak dari orang Israel yang mati. Dalam bacaan disini tidak dikatakan bahwa "semua yang terpaguk ular itu mati", tetapi kalimat yang digunakan "banyak dari orang Israel yang mati", itu berarti ada juga orang yang terpaguk ular tapi tidak mati. Sebelum kita belajar labih jauh, saya mengajak kita pelajari apa itu ular tedung.
Ular tedung
Nama ilmiahnya Ophiophagus hannah biasanya disebut dengan istilah ular anang atau ular tedung. Di dunia, kebanyakan orang menyebutkan ular ini dikenal dengan sebutan "king cobra".
Bisa atau racun dari ular ini termasuk racun yang sangat mematikan. Ular ini dia mematikan mangsanya dengan cara menggigit dan kemudian menyuntik bisa neurotoxin. Bisa ini kemudian melumpuhkan syaraf syaraf dan otot otot si korban dalam waktu yang hanya beberapa menit saja.
Kobra ini menyerang manusia bila diserang terlebih dahulu atau merasa terancam. Ular ini memiliki kemampuan khusus yakni dapat menggigit mangsanya tanpa menyuntik bisa atau bisa menggigit kemudian menyuntik bisa. Selain itu, ular tedung juga dapat mengeluarkan semburan cairan dari mulut yang akan membuat korban mengalami iritasi menengah yang mengakibatkan rasa perih yang hebat dimata.
Bpk/ibu/sdr/i
Saya beberapa kali mengikuti di National Geographi channel, pada program ketika di padang gurun, disana banyak sekali ular-ular dan atau binatang lain yang sangat mematikan.
Dalam sejarah perjalanan umat Israel dari mesir ketanah perjanjian, tidak ada peristiwa yang mengisahkan ada orang yang terpaguk ular atau kalajengking atau hewan berbisa lainnya, sampai pada kisah yang kita belajar saat ini.
Saya percaya binatang-binatang jahat itu pasti ada disitu, tetapi karena kasih karunia Tuhan bagi mereka sehingga binatang-binatang buas dihalau oleh Tuhan Allah supaya umat Israel tidak tergigit dan kemudian memuliahkan Allah bapa.
Namun pada ayt ini, Alkitab menuliskan bahwa Tuhan Allah menyuruh ular tedung ke antara umat Israel.
Antara disini berarti di tengah, artinya ular tedung ini memisahkan persatuan umat Israel. Dalam artian bahwa sebelum ular tedung menyerang, yang pertama dilakukan adalah memecahkan persatuan dulu. Dan selanjutnya menyerang.
Serangan ular tedung dan akibatnya.
Bentuk serangan/
Gejala terserang
Semburan cairan dari mulut /
Iritasi menengah; jemaat Tuhan kehilangan visi
Gigitan tanpa bisa /
Mengganggu dengan dakwaan, sehingga korban ketakutan
Gigitan dengan racun /
mematikan Sistem saraf dan otot, sistem pelayanan jd lemah, kekuatan/kemampuan utk menggerakan sudah lemah.
Jika kita mengalami kondisi seperti ini, point yang ke 3.....
3. Kasih Karunia lebih besar dari pada maut.
Yoh 3:16
ingat akan kasih Allah yang besar
Ayt 7
Merupakan titik balik, dimana umat israel mencari Musa dan meminta ampun atas perbuatan mereka. Dan meminta Musa berdoa supaya Tuhan kembali menjaga mereka.
ayt 8
Tuhan menyuruh Musa membuat lambang kutuk (ular itu) dari perunggu dan ditaruh di atas kayu yang telah ditanpackan ketanah, sehingga setiap orang yang walaupun terpaguk ular tedung, hanya dengan melihat salib itu, maka dosanya diampuni.
Artinya
Ketika kita mengalami keadaan putus asa, kecewa dan timbul perpecahan dalam pelayanan kita, ingatlah bahwa kematian Yesus di kayu salib telah menanggung semuanya dan lebih dari itu kita telah diberikan kemenangan atas seluruh persoalan yang datang menghimpit kita.
Sebab itu lihatlah dan terus renungkan kuasa kasih karunia Allah bagi kita, yakni YESUS KRISTUS TUHAN.
Shallom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar