Minggu, 28 Juni 2015

PENGENALAN AKAN ALLAH

Sumber bacaan : 2 Pet 3-8


Dalam bacaan kita, ada d,ua hal penting yang membuat kita dapat mengenal Allah kita yakni :

Pertama : Iman sebagai dasar Pengenalan akan Allah (ayt 3,4)

segala sesuatu yang berguna dalam kehidupan peribadatan setiap orang percaya telah di anugrahkan kepada kita supaya kita hidup "saleh" (saleh adalah : ketekunan dalam menjalankan perintah/aturan keagamaan dan tercermin dalam sikap hidup) oleh pengenalan kita terhadap Tuhan Yesus Kristus. Kata segala sesuatu mengandung arti apapun yang ada; apapun yang kita minta/perlukan; apapun yang menjadi persoalan dalam hidup kita; apapun bentuk kesakitan yang kita derita — semuanya diselesaikan oleh Tuhan (tentunya semata-mata menunjang kehidupan kesalehan kita) kalau kita baca dalam Ibrani 11:1; “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.
Berarti bahwa segala sesuatu yang dimaksudkan disini oleh rasul Petrus adalah “Iman” itu dianugerahkan oleh Tuhan kepada setiap kita untuk mendapatkan semua itu. Yesus sendiri melihat setiap orang yang mengalami mujisat itu dari iman mereka. Maka Yesus ketika menyembuhkan mata dua orang buta, IA berkata : “jadilah kepadamu menurut imanmu.” (mat 9:29).- (baca juga Yoh 16:24).
Dengan demikian kita memahami bahwa iman itu seperti sebuah kunci untuk membuka berkat dan mujizat dan itu merupakan dasar kita untuk mengenal Allah kita,
(ayt 4b); supaya olehnya (baca : iman) kamu boleh :
1)    Mengambil bagian dalam kodrat ilahi (ki; kekuasaan Allah);-- sembuhkan yang sakit, bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta, usir setan (mat 10:8)
2)    Meluputkan kita dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia;
Iman belum dikatan sempurnah, karena iman hanyalah dasar bagi kita untuk dapat mengenal siapakah Elohim itu, sebab itu rasul Petrus katakan:..

Kedua : Realisasi iman (Wujud iman Kristen)

Iman kita kepada Tuhan,  sebesar apapun tidak dapat dilihat oleh orang lain apabila kita tidak menunjukan-nya.
Iman itu harus nyata supaya terbukti bahwa apa yang kita percaya itu adalah benar. PERTANYAANNYA adalah “bagaimana kita bisa menunjukan iman kita ?
Ayt 5
Kamu (baca kita) harus dengan sungguh-sungguh menambahkan kepada iman kita :
1)    Kebajikan; yaitu perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada orang lain; -- dan kepada kebajikan tambahkan
2)    Pengetahuan; diperoleh dengan belajar supaya kita bertindak cerdik (ams 13:16) – dan kepada pengetahuan
3)    Penguasaan diri;
4)    Ketekunan; berbicara tentang tempo/ ritme kita dalam berjalan mengikuti Tuhan; dan kepada ketekunan
5)  Kesalehan; yakni ketaatan dan kesungguhan kita dalam menjalankan perintah agama; dan itu tercermin dalam sikap hidup. Dan pada kesalehan tambahkan
6)    Kasih, kepada saudara-saudara (seiman) dan kepada semua orang, (mat 5:47)

Dengan demikian Iman bukanlah suatu ukuran yang dapat di pakai dalam pengenalan akan Tuhan; melainkan ke-6 tindakan nyata itu harus diterapkan maka terbukti bahwa iman itu ada.

Hal ini sama dengan surat Yakobus kepada dua belas suku Israel, katanya : “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan ? dapatkah iman itu menyelamatkan dia ? (Yak 2:14).
Perbuatan ini mengandung arti Memberi (gift);
Yesus katakan “......, Kamu telah memperolehnya dengan Cuma-Cuma, karena itu berikanlah dengan Cuma-Cuma”. (Mat 10:8b).

Mungkin saudara bertanya...”saya mau berbuat baik kepada orang lain, tetapi rasa susah sekali untuk melakukannya..
Jangan takut, karena “iman” akan menuntun kita untuk keluar dari hawa nafsu duniawi.. (ayt 4).

Allah menganugerahkan “iman” kepada kita supaya dengan “iman” kita Roh Kudus dapat bermanifestasi dalam kehidupan kita.

Sungguh besar Allah kita yang penuh dengan Kasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

https://drive.google.com/open?id=0B8cIMYKudcu4NVVnRk11XzR0NkE&authuser=0

Artikel lain