Sumber bacaan : 2 Pet 3-8
Dalam bacaan kita, ada d,ua hal penting yang membuat kita dapat mengenal Allah kita yakni :
Dalam bacaan kita, ada d,ua hal penting yang membuat kita dapat mengenal Allah kita yakni :
Pertama : Iman sebagai
dasar Pengenalan akan Allah (ayt 3,4)
segala
sesuatu yang berguna dalam kehidupan peribadatan setiap orang percaya telah
di anugrahkan kepada kita supaya kita hidup "saleh" (saleh adalah : ketekunan dalam menjalankan perintah/aturan keagamaan dan tercermin
dalam sikap hidup) oleh pengenalan kita terhadap Tuhan Yesus Kristus. Kata segala sesuatu mengandung arti apapun yang ada; apapun yang
kita minta/perlukan; apapun yang menjadi persoalan dalam hidup kita; apapun
bentuk kesakitan yang kita derita — semuanya diselesaikan oleh Tuhan (tentunya semata-mata menunjang kehidupan
kesalehan kita) kalau kita baca dalam Ibrani
11:1; “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.
Berarti bahwa segala sesuatu yang dimaksudkan disini oleh
rasul Petrus adalah “Iman” itu dianugerahkan oleh Tuhan kepada setiap kita
untuk mendapatkan semua itu. Yesus sendiri melihat setiap orang yang mengalami
mujisat itu dari iman mereka. Maka Yesus ketika menyembuhkan mata dua orang
buta, IA berkata : “jadilah kepadamu menurut imanmu.” (mat
9:29).- (baca juga Yoh 16:24).
Dengan demikian kita memahami bahwa iman itu seperti
sebuah kunci untuk membuka berkat dan mujizat dan itu merupakan dasar kita
untuk mengenal Allah kita,
(ayt 4b); supaya olehnya (baca : iman) kamu boleh :
1) Mengambil bagian dalam
kodrat ilahi (ki; kekuasaan Allah);--
sembuhkan yang sakit, bangkitkan orang
mati, tahirkan orang kusta, usir setan (mat 10:8)
2) Meluputkan kita dari
hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia;
Iman belum dikatan sempurnah, karena iman hanyalah dasar
bagi kita untuk dapat mengenal siapakah Elohim itu, sebab itu rasul Petrus
katakan:..
Kedua : Realisasi iman (Wujud iman Kristen)
Iman kita kepada Tuhan,
sebesar apapun tidak dapat dilihat oleh orang lain apabila kita tidak
menunjukan-nya.
Iman itu harus nyata supaya terbukti bahwa apa yang kita
percaya itu adalah benar. PERTANYAANNYA adalah “bagaimana kita bisa menunjukan
iman kita ?
Ayt 5
Kamu (baca kita)
harus dengan sungguh-sungguh menambahkan kepada iman kita :
1) Kebajikan; yaitu
perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada orang lain; -- dan kepada kebajikan
tambahkan
2) Pengetahuan; diperoleh
dengan belajar supaya kita bertindak cerdik (ams 13:16) – dan kepada
pengetahuan
3) Penguasaan diri;
4) Ketekunan; berbicara
tentang tempo/ ritme kita dalam berjalan mengikuti Tuhan; dan kepada ketekunan
5) Kesalehan; yakni ketaatan
dan kesungguhan kita dalam menjalankan perintah agama; dan itu tercermin dalam
sikap hidup. Dan pada kesalehan tambahkan
6) Kasih, kepada
saudara-saudara (seiman) dan kepada semua orang, (mat 5:47)
Dengan demikian Iman bukanlah suatu ukuran yang dapat di
pakai dalam pengenalan akan Tuhan; melainkan ke-6 tindakan nyata itu harus
diterapkan maka terbukti bahwa iman itu ada.
Hal ini sama dengan surat Yakobus kepada dua belas suku
Israel, katanya : “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan,
bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan ? dapatkah iman
itu menyelamatkan dia ? (Yak 2:14).
Perbuatan ini mengandung arti Memberi (gift);
Yesus katakan “......, Kamu telah memperolehnya dengan Cuma-Cuma, karena
itu berikanlah dengan Cuma-Cuma”. (Mat 10:8b).
Mungkin saudara bertanya...”saya mau berbuat baik kepada
orang lain, tetapi rasa susah sekali untuk melakukannya..
Jangan takut, karena “iman” akan menuntun kita untuk
keluar dari hawa nafsu duniawi.. (ayt 4).
Allah menganugerahkan “iman” kepada kita supaya dengan
“iman” kita Roh Kudus dapat bermanifestasi dalam kehidupan kita.
Sungguh
besar Allah kita yang penuh dengan Kasih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar